berkali-kali kamu buat tidurku tak nyenyak. mungkin aku terlalu memikirkanmu, padahal belum tentu aku ada dalam pikiranmu.
bisa saja kamu sebut aku pamrih. tapi kadang ada rasa yang berharap bersambut balasannya.
mungkin aku terlalu memikirkanmu.
padahal di kepalaku ada banyak hal lain yang menanti untuk sekadar diperhatikan. aku takut nanti mereka akan berontak dan lepas tak terkendali.
mungkin aku terlalu memikirkanmu.
tapi, kamu terlalu indah untuk dihiraukan, dan terlalu menarik untuk diacuhkan.
aku terlalu sering memikirkanmu. dan aku suka itu.
(105/364)