aku ingin bersandar sebentar saja. napasku tersengal-sengal. kakiku mulai kepayahan. canduku habis, aku perlu amunisi tambahan.
aku ingin bersembunyi sebentar saja. jauh dari bising ceracau mereka. telingaku pengang. otakku keruh. aku ingin meringkuk di sudut gelap kamar sendirian. jangan ganggu aku dulu.
pintuku selalu terbuka, tapi kenapa kau selalu suka lewat jendela? dari siapa kau berlari? untuk siapa kau mengendap-endap? kau tahu untuk apa aku membuka pintu.
aku lelah. tapi bukan berarti aku sudah berserah. rasanya belum cukup aku berkata terserah. hidup tak selalu berkutat pada kata pasrah.
kau pikir sajak rindu itu untukmu? sejak kapan rindu berpihak pada satu sisi kelambu? sekali sibak kau pasti akan tahu. untuk apa semua resahku.
aku letih. seberapa kuat aku akan menanggung perih? meskipun seumur hidup aku sudah berlatih. rasanya sulit membuat hitam menjadi putih.
aku lelah. rindu ini sudah kalah jumlah. semua langkah berubah jadi serba salah. ini bukan kalimat sanggah yang bisa dengan mudah dibantah.
aku rindu. rindu alunan lagu merdu dalam perbincangan syahdu. sekarang di kepalaku hanya terisi irama sendu. sekarang ia hanya bisa tersungkur menunggu tandu.
aku lelah. aku hanya ingin merebah. aku sadar. aku hanya perlu bersandar. sebentar.