​apakah bisa kita jatuh cinta tanpa direpotkan rasa ingin memiliki atau rasa ingin bersama?

apakah bisa kita jatuh cinta tanpa diresahkan rasa cemburu atau rasa curiga? 

apakah bisa kita jatuh cinta tanpa mendoakan kebahagiaan untuknya?

aku hanya berharap bisa mencintai tanpa pamrih. tapi itu sulit.

aku bukan manusia tanpa cela yang bisa memberikan rasa tulus tanpa mengharapkan balasan yang kupikir setimpal. aku bukan manusia yang sanggup memberi tanpa harus menerima. aku bukan manusia yang bisa mendoakanmu bahagia bersamanya. aku masih berharap kau bisa bahagia bersamaku.

hidupmu memang bukan tanpa cela. begitu pula hidupku. kita berdua bukan manusia yang bersih dari dosa. kesalahan demi kesalahan kerap kita lakukan, kadang tanpa alasan. 

sekarang kau jalani saja jalur yang kau pilih, puaskan segala yang kau ingin kau lakukan, saat nanti kau sudah bosan dan berpikir untuk mencari jalan lain, beri tahu aku. siapa tahu aku masih ada di situ. 

kelak nanti aku berharap bisa berbicara lepas denganmu lagi, berbicara panjang tentang perjalananmu dan pengalamanku. aku berharap masih ada ruang untuk kita bercengkerama tanpa canggung. 

aku berharap bisa mengajakmu menyaksikan konser band kesukaanku, menjelaskan padamu mengapa aku suka hingar bingar musik tapi tak pernah suka keramaian. kau tak harus mengerti, kau hanya harus ada, kita akan berbicara sambil menyantap indomie berbungkus kuning, atau oranye, atau hijau, terserah kau.

aku berharap nanti aku bisa mencicipi masakan buatanmu, meskipun hanya dibantu dengan bumbu instan yang kau beli di warung depan rumahmu. duduk bersila di ruang tamu dan membahas minuman ringan mana yang paling enak untuk dicampur dengan bir. 

aku berharap akan menghabiskan waktu mendengarkan kau bercerita lagi, tentang rekan kerja yang menyebalkan, tentang tugas kantor yang melelahkan, tentang takaran air panas yang cukup untuk satu sachet kopi hitam. 

tapi tidak hari ini.