Terbentur, Terbentur, Terbentur, Hancur.

terbentur, terbentur, terbentur, hancur.

 

maafkan saya, bung tan malaka. segala benturan ini tidak mampu membentuk saya menjadi sesuatu yang lebih baik. mungkin sang pandai besi yang menempa diri saya salah memperhitungkan panas dan gempuran gadanya. mungkin panasnya kurang tinggi dan gempurannya kurang bertenaga. atau mungkin malah panasnya kelewat tinggi, sehingga jadi terlalu lumer.

 

tapi tidak ada yang sia-sia. kalah jadi abu, menang jadi arang. dua-duanya punya fungsi masing-masing. masih bisa berguna. tidak ada yang kalah. semua menang.

 

terbentur, terbentur, terbentur, lebur.

 

mungkin sudah saatnya saya melebur dengan apapun yang sudah digariskan, mengikuti alur, tidak perlu melawan arus yang nantinya akan merepotkan diri sendiri.

 

(252/365)

 

 

 

 

 

What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s