Penunda

aku tidak pernah bisa menyelesaikan apapun. kebiasaan buruk yang seharusnya sudah sejak lama kuhilangkan. aku sebetulnya sudah terbiasa dengan tenggat. kita sebetulnya sudah terbiasa dengan tenggat. semua hal dalam hidup kita penuh dengan batas akhir. garis mati.

 

ada satu cerita yang ingin aku sampaikan.

 

suatu hari aku bertemu dengan seorang perempuan. awalnya biasa saja. aku tidak melihat ada yang istimewa padanya. tapi lambat laun ada hal-hal yang membuatku tertarik. tidak perlu kujabarkan karena aku masih belum tahu pasti apakah benar hal-hal itu yang membuatku tertarik. tapi yang jelas aku menemukan ia menarik. terserah apa kata kalian.

 

perempuan ini yang mengajak imajinasiku berkelana jauh. perempuan ini yang membuatku melakukan sesuatu yang tadinya hanya ada di pikiranku. melakukan apa yang sedari dulu ingin aku lakukan. seperti mengumpulkan lagu dan membuat daftar putar untuknya. menulis surat dengan tulisan tanganku yang entah ia bisa membacanya dengan jelas atau tidak. mengobrol panjang lebar berdua saja di depan toko sembari berteduh dari hujan. dan ada beberapa lagi yang belum sempat aku lakukan.

 

apa hubungannya dengan menunda pekerjaan?

 

seperti yang sudah aku sampaikan di paragraf awal. aku tidak pernah bisa menyelesaikan apapun. seperti sekarang. aku masih belum menyelesaikan cerita dengannya. masih ada beberapa bab yang perlu aku tulis, masih ada beberapa pilihan akhir cerita yang harus aku pilih.

 

tapi, sepertinya aku memang tidak pernah menyelesaik

 

(121/365)

What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s