hal bodoh terjadi. pada siapa saja. kapan saja. di mana saja. tidak pandang bulu.
hal bodoh seperti menekan tombol air dingin di dispenser padahal kau ingin menyeduh kopi. lupa memindahkan sendok dari gelas sehingga mencolok mata sendiri saat meminumnya. memakai sandal yang bukan pasangannya saat pergi ke warung. lupa menekan saklar memasak di mesin penanak nasi otomatis sehingga setelah menunggu selama 2 jam yang didapat hanyalah beras yang terendam air hangat.
dan hal-hal bodoh lain yang mungkin pernah terjadi padamu.
hal bodoh yang sering terjadi pada saya cukup membahayakan. saya terlalu sembrono memilih hobi, sehingga saya pikir saya cukup bodoh untuk sering sekali jatuh dari motor.
mari kita coba catat beberapa kejadian bodoh yang pernah saya alami dengan motor bebek matik yang berumur 12 bulan ini.
fragmen 1:
si motor baru berumur 4 bulan waktu itu kalau tidak salah, masih cukup belia untuk dipaksa menanggung kebodohan si penunggang. pagi hari, berangkat kantor, kehilangan kesadaran beberapa detik (baca: ketiduran di motor) sehingga berakibat motor menghantam angkot yang sedang diparkir di pinggir jalan. motor bagian depan remuk karena menabrak angkot, bagian belakang juga remuk dihajar motor lain.
saya? lumayan, jidat agak bonyok tergerus aspal dan belakang telinga kanan dapat souvenir beberapa jahitan. dengkul memar, tangan lecet-lecet, jaket sobek, helm baret.
dari kasus ini kebodohan yang saya lakukan adalah: saya sadar mengantuk beberapa meter sebelumnya karena waktu itu tepat di lampu merah saya sudah tertidur sampai harus diklakson motor belakang karena lampu lalu lintas sudah berubah hijau, dan saya sudah berniat untuk menepi. tapi malah nabrak duluan.
bodoh.
fragmen 2:
beberapa bulan setelah fragmen 1. masih dengan kebodohan yang sama. pagi-pagi, ngantuk, jalanan kosong, dan dalam satu kedipan, tiba-tiba di depan sudah ada mobil berhenti. refleks banting arah ke kiri, menabrak trotoar, dan kembali sayap motor remuk untuk yang kedua kalinya.
bodoh.
fragmen 3:
beberapa bulan setelahnya dan di area yang sama dengan fragmen 2. kondisi macet, dan dengan kebodohan yang sama.
bisa tebak apa?
ya. kedipan maut. bersamaan dengan kedipan mata yang melambat, gas motor tidak sengaja tertarik, mengakibatkan sundulan yang cukup mengagetkan dari kedua belah pihak, saya dan pengendara mobil yang saya sundul. spakbor depan motor saya lecet, bemper belakang mobil pun lecet.
dengan kemampuan negosiasi yang ala kadarnya, akhirnya diputuskan kami mengambil jalan damai.
ck..ck..ck..
bodoh.
fragmen 4:
baru-baru saja. seminggu lalu. beberapa kilometer dari rumah. jatuh lagi dari motor. alasannya?
bukan. kali ini bukan karena ngantuk. kali ini karena menghindari pengendara lain yang ceroboh. satu motor belok tanpa lampu sen, satu motor melaju melawan arah. dengan bantuan jalan berpasir dan ban depan yang mulai menggundul, maka terjadilah.
motor jatuh, saya di bawahnya (baca: tertiban) terseret beberapa meter, mengakibatkan engkel keseleo, dengkul keseleo, siku keseleo, dan lecet-lecet di beberapa titik.
kali ini kebodohan orang lain yang membuat saya bertindak bodoh.
sebenarnya ada beberapa fragmen lain, tidak terlalu fatal tapi cukup bodoh kualitasnya. seperti menyerempet trotoar, menyundul knalpot motor lain, disundul motor lain, menghantam lubang di jalan, tidak mencuci motor berbulan-bulan.
bodoh.