bahkan walau kita sudah berhenti bicara satu sama lain, aku ingin kamu tahu bahwa masih memungkinkan untuk mencintaimu dalam diam.
aku masih bersikeras untuk mencintaimu sampai saat ini. sampai nanti. entah sampai kapan. aku belum punya garis mati untuk itu.
aku tak berusaha untuk melawan, aku rasa tak perlu. biar saja sampai babak belur. sampai tanganku tak bisa menggapai, kakiku tak kuat melangkah, dan pengharapan berkata sudah cukup sampai di sini.
selama itu semua belum terjadi, kamu tetap ada di kepalaku, kamu tetap ada di sela-sela mimpiku, kamu tetap satu yang kubayangkan setiap malam aku menulis di sini.
meskipun kita sudah tak saling bicara, meskipun aku tahu kamu mencoba menjauh, aku turuti maumu. tapi aku masih belum bisa berhenti memikirkanmu. kamu tak bisa memaksa itu.
biarkan aku menghubungimu dari jauh, mengucapkan selamat tidur dalam senyap, mengirimkan rindu tanpa perlu dibalas, dan meminjam namamu untuk kudoakan dalam diam.
(153/365)