Jadi ini cerita perjalanan weekend pertama saya di Bangkok. Hari sabtunya berniat untuk jalan-jalan ke night market yang banyak tersebar di seantero Bangkok, dari yang tradisional sampai modern. Tapi untuk kali ini saya mau ke tempat yang rutenya mudah dikunjungi dulu. Pilihan pertama jatuh ke Ratchada Night Market (Train Night Market) entah kenapa tempat ini dikenal sebagai pasar malam kereta. Mungkin karena letaknya tidak jauh dengan stasiun MRT atau kereta bawah tanah Bangkok, atau memang dulunya tempat ini adalah stasiun kereta, saya malas googling, kalian saja lah.
Dari lokasi saya di On Nut, saya tinggal naik BTS atau sky train alias kereta udara. Atau ya mungkin nanti di Jakarta akan ada yang namananya monorail, kira-kira begitulah. Tapi dari kosan saya harus naik angkot dulu untuk menuju ke stasiun BTS terdekat. Angkot di sini bentuknya mobil pickup yang dimodifikasi sedemikian rupa, bisa muat 10 orang duduk ditambah 10 orang berdiri. Oiya, ada beberapa nama untuk angkot ini, yang besar biasa disebut Songtaew, yang kecil saya kurang paham namanya apa, kalian lagi-lagi googling sendiri lah.
Ongkos dari kosan ke stasiun, atau lebih tepatnya ujung jalan menuju stasiun. Karena saya masih harus jalan kaki kira-kira 200 meter untuk sampai ke stasiun BTS On Nut itu 8 Baht, ongkosnya rata dari sepanjang jalan On Nut, jauh dekat 8 Baht gitu kira-kira.
Lanjut dari BTS On Nut saya ambil rute ke stasiun Asok. Ongkosnya 26 Baht, dan untuk naik BTS itu kita bisa beli tiket per rute, harian, atau abodemen bulanan. Karena saya cuma mau ke satu tempat saja, alangkah lebih bijaknya untuk beli tiket per trip saja. Harga tiketnya bervariasi, tergantung jarak stasiunnya. Dan beli tiketnya pakai vending machine gitu, yang cuma menerima uang koin 1, 5, dan 10 Baht. Tapi kalau kalian tidak punya koin, jangan khawatir, bisa tukar koin di loket yang tersedia di tiap stasiun.
Dari BTS Asok, saya lanjut naik MRT ke stasiun Thailand Culture Center, ongkosnya 21 Baht. Lagi-lagi di sini untuk beli tiketnya menggunakan vending machine koin. Dan masih tetap bisa tukar di loket. Tenang saja.
Sampai stasiun Thailand Culture Center, saya jalan menuju Ratchada Night Market, tapi ternyata terlalu cepat datangnya, pasarnya baru buka jam 5 sore, saya sampai jam 3, jadi sambil menunggu, putar-putar di mall yang ada di dekat pasarnya. Kira-kira sebesar Plaza Semanggi lah ini mallnya. Lumayan lengkap, ya namanya juga mall. Apa saja ada.
Jam 5 sore saya balik lagi ke pasar, masih belum buka juga! Ada sih sebagian stand yang mulai bersiap-siap. Kebanyakan stand makanan yang sudah repot. Stand baju, aksesoris, dan kafe-kafe di belakang belum pada buka.
Tunggu lagi sampai mulai gelap, baru pasarnya mulai meriah, lampu-lampu terang, music sudah mulai dipasang, dan riuh pengunjung mulai menampakkan keriaan.
Pasarnya cukup lengkap, ya seperti pasar malam pada umumnya sih, tapi sepertinya saya agak bingung kalau harus membandingkan dengan pasar yang sama di Jakarta. Sepertinya tidak ada yang sama seperti ini. Atau ada tapi saya belum pernah ke sana. hahaha
Ya, nikmatilah beberapa foto amatir yang saya ambil saat di sana. Tidak banyak karena terlalu padat dan agak repot foto-fotonya. Banyak orang lalu-lalang.
(88/365)
Next, Kafe bernuansa vintage, Kuil, Floating market, dan Kafe lainnya.