karena sore tidak pernah datang tiba-tiba. kita saja yang kurang peka menyambutnya. seringnya kita selalu sibuk dengan hal-hal yang menyita waktu dan perhatian. sampai kita lupa kalau waktu terus berputar tak peduli.
pagi juga begitu, tak pernah datang sembunyi-sembunyi, ya mungkin beberapa kali dihalangi mendung. tapi ia tak berniat mengelabui. kita saja yang abai menyambutnya, hingga matahari beranjak tua dan bertengger di atas kepala.
tapi malam selalu disalahkan, dianggap merebut senja yang menurut kebanyakan orang adalah waktu paling romantic sepanjang hari. malam tak pernah merasa mengambil senja. ia hanya menjalankan tugasnya sebagai penjemput istirahatmu.
oleh karena itu, lekaslah rebah. matamu sudah lelah. ragamu sudah payah.
(86/365)