​patah hati itu butuh tenaga. kamu perlu energi untuk mencerna semua kenyataan pahit yang harus kamu terima. kamu perlu keahlian untuk merekatkan kembali hati yang retak, sebelum ia pecah berantakan lagi dan kamu perlu tenaga tambahan untuk memungutinya.

kadang patah hati akan membuatmu merasa jadi orang yang paling bodoh sedunia, atau setidaknya menurut orang lain yang melihatnya. tapi jangan kamu pedulikan, manusia hanya bisa berencana, tuhan yang menentukan, orang lain yang berkomentar. memang seperti itu.

patah hati mengajarkan banyak hal. rambutmu perlu dirapikan. mukamu jangan terlihat kusam. kamu tidak boleh bau ketiak. celanamu jangan robek. apalagi sampai paha. ingat, kamu laki-laki, tidak perlu mempertontonkan paha.

patah hati membuatmu lebih peka terhadap lirik-lirik lagu sendu yang bahkan awalnya kamu tidak tahu lagu itu tentang apa. bersenandung asal-asalan yang penting nadanya pas. patah hati membuatmu lebih jeli membaca gerak-gerik orang lain.

patah hati membuat pancaindramu lebih kuat. matamu lebih sering melirik, hidungmu lebih sering mengendus, telingamu lebih sering mendengar bisik, lidahmu lebih sering menyesap pahit, jemarimu lebih sering dipakai untuk menyusuri media sosial.

patah hati membawa kekecewaan, atau kalau boleh aku bilang, kebencian.

siapapun yang membuatmu patah hati, aku berani bertaruh segelas bir kalau kamu pasti membenci orang itu dengan segenap hati. apapun yang dia perbuat tidak akan lagi menarik perhatianmu. tatapanmu tak lagi teduh melihatnya, telingamu tak lagi menerima suara tawanya, hidungmu selalu menolak aroma tubuhnya, lidahmu kelu saat ingin menegurnya, jemarimu sudah tak lagi mau menyentuhnya. 

pesanku cuma satu, terima sajalah patah hati itu. banyak-banyak makan enak. karena patah hati butuh tenaga. banyak.