Pintumu Tertutup

pintumu tertutup, tapi tidak terkunci.

aku hanya perlu mengetuknya lembut supaya kamu bisa membuka dan mempersilakanku masuk ke dalam. aku bisa saja menggedor keras agar kamu lebih cepat membukanya. tapi itu hanya akan membuatmu melongok dan mengusirku pergi.

 

pintumu tertutup, tapi jendelamu terbuka.

semua orang bisa mengintip apa yang terjadi di dalam sana. tapi aku tidak. aku lebih suka meminta izin terlebih dahulu, agar kamu tahu aku betul-betul memperhatikanmu.

 

pintumu tertutup, semoga hatimu tidak.

 

 

(295/365)

 

What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s