mungkin lima tahun dari sekarang, kita akan bertemu lagi di halaman belakang sebuah kedai kopi kecil. aku yang sudah duduk manis dengan kopi tubruk yang asapnya masih mengepul dengan buku di tangan kiri dan sebatang rokok di sela jari tangan kananku. dan kau yang baru saja datang dan repot dengan tas jinjing serta segala barang bawaannmu.
kau melihat mataku, melempar senyum dan melambaikan tangan ke arahku. dan aku yang membalas dengan anggukan kepala dan mematikan rokokku di asbak yang dialasi tisu basah.
aku meletakkan buku ke meja dan beranjak menemuimu di depan kasir.
“apa kabar? kamu sudah punya jawabannya?”
(258/365)