Citra Bukan Utama

dari konstruksi sosial dan sudut pandang personal yang bias karena kekurangan literatur lain dapat menimbulkan satu-dua debat kecil yang entah akan mencoretkan penilaian dan penghakiman seperti apa.

 

pendapatku belum tentu benar untukmu, sebagaimana pendapatmu belum tentu masuk di akalku, tapi kita harus bisa bertoleransi dengan semuanya. setidaknya sampai saat ini.

 

ada perdebatan di akhir dua jam pembicaraan yang membuat kita agak saling tarik urat demi mempertahankan argumen masing-masing. tentang bagaimana sebuah usaha harus dinilai dari segi manapun tanpa merendahkan sisi lainnya. tentang apa makna citra di mata dua kepala yang berbeda.

 

lalu kita beradu pendapat tentang bagaimana masyarakat menilai penampilan seseorang dari hasil akhirnya tanpa melihat bagaimana usaha dibaliknya. seperti apa pengorbanan yang sudah dilakukannya. dsb. dsb. dsb.

 

saling serang, saling lempar argumen, saling membenarkan pendapat, saling mengoreksi, saling sepakat untuk tidak sepakat. sampai kantuk harus memisahkan dan masing-masing harus pulang ke mimpinya sendiri.

 

 

(214/365)

 

 

What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s