dingin. sorot matamu membuatku tidak nyaman. ada rasa yang membuatku tidak kuat berlama-lama memandangmu. mungkin bukan salahmu, hanya aku yang kelewat keras berharap.
aku selalu berusaha masuk ke dalam kepalamu, dan berulang kali keluar dari sana tanpa hasil apapun. kamu terlalu sulit diterka. bentengmu terlalu kokoh. kuda trojanku tidak pernah bisa mengelabuimu.
tapi tunggu saja, tidak ada yang tidak bisa ditembus.
dingin dibalas dingin, hangat dibalas hangat, dan acuh akan dibalas acuh.
(205/365)