kenapa kita senang sekali direpotkan oleh hal-hal remeh seperti rindu, senja, kopi, langit jingga, lagu sendu, gerimis sore, jalan setapak, pelukan malam hari, percakapan sebelum tidur, janji yang berulang, sarapan menjelang kerja, pesan tak berbalas, surat cinta dalam dompet, catatan kecil di kulkas, kecupan dahi ketika pamit, genggaman tangan saat menyeberang, tatapan mata tanpa bicara, obrolan kecil waktu makan, dan lain-lain dan sebagainya.
repot sekali menjadi melankolis.
(170/365)