tadinya aku ingin menuliskan soal penat, sunyi, pilu, dan segala kesedihan lainnya. tapi aku tahu hidup tak hanya disempatkan untuk meratap. masih banyak hal yang bisa dipikirkan. seperti kamu, dan hal-hal menyenangkan lainnya.
tadinya aku ingin menuliskan beberapa pesan singkat untukmu. tapi kuurungkan, dan aku hanya mulai membaca deretan obrolan kita yang lalu. sambil membayangkan tawa dan deretan gigimu yang tidak sempurna itu.
tadinya aku ingin menuliskan rindu. tapi aku tahan sampai nanti waktunya aku bertamu dan kita bertemu.
(84/365)