Dia

​dia yang hidup dalam ruangan kelam yang dia bangun sendiri. 

dia yang tersudut oleh belati-belati tajam yang dia asah sendiri.

dia yang terisolir oleh jalan pikiran yang dia pilih sendiri. 

dia yang meneteskan air mata saat sekeliling ruangan tertawa. dia pula yang merekahkan senyum saat semua terserang lara. 

dia yang mencipta ingar dalam sunyi. dia juga yang membungkam senyap dalam pekik.

dia yang kamu ciptakan sendiri. dia yang kamu harap mengubah hidupmu. dia yang sekarang perlahan merenggut jiwamu.

What do you think?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s