Day 30: Cukup Puas

apa yang saya rasakan selama menulis? banyak. dari menulis saya bisa merasakan sedih dan berusaha mencari cara untuk menyampaikannya. saya bisa merasakan bahagia dan berusaha mencari padanan kata untuk disandingkan dengannya. saya bisa merasakan getir, cemas, ragu, harap, dan berusaha semampunya untuk bisa mengungkapkannya dengan jelas. dari menulis saya bisa bercerita dengan lebih lugas. belajar untuk terus membaca, mencari kosakata baru, bolak-balik membuka kamus bahasa … Continue reading Day 30: Cukup Puas

Day 29: Mimpi Tentang Pusat Kebudayaan

ah, perbincangan tentang masa depan. salah satu topik yang tidak pernah saya anggap serius karena saya selalu merasa tidak punya masa depan. hidup saya seringkali hanya untuk hari ini saja. bayangan soal masa depan itu masih ada meskipun samar dan berbayang. belum terlihat bagaimana arahnya. tapi saya masih memimpikan hal berikut. bayangkan ada sebuah bangunan tiga lantai dengan halaman yang cukup luas untuk bermain futsal … Continue reading Day 29: Mimpi Tentang Pusat Kebudayaan

Day 28: MencinTAI

cinta. mencintai. dicintai. seharusnya cinta itu dua arah, kalimat aktif dan pasif, saling memberi dan saling menerima. tapi itu yang ideal. nyatanya hal tersebut sulit dilakukan. kadang cinta hanya terjadi satu arah. cinta seringnya bertepuk sebelah tangan (silakan mulai nyanyikan lagu pupus dari dewa di sini) saya pernah, dan sepertinya masih mencintai seseorang dengan tulus sampai saat ini. tidak berharap banyak, meskipun masih ada sedikit … Continue reading Day 28: MencinTAI

Day 27: Inspirator

bicara soal sosok yang menginspirasi, rasa-rasanya tidak ada yang benar-benar saya jadikan panutan atau jadi seorang yang membentuk saya. ini menurut saya saja ya. karena tidak ada kegiatan dalam hidup saya yang terjadi karena melihat seseorang melakukannya. sayalah inspirasi diri saya sendiri, makanya hidup saya begini-begini saja. sebentar, saya ralat. sepertinya saya punya beberapa sosok yang mungkin bisa dibicarakan soal ini. mari coba kita telaah … Continue reading Day 27: Inspirator

Day 26: Sekolahan

dimulai dari taman kanak-kanak. menurut cerita orangtua, saya hanya sempat berada di kelas nol kecil dan langsung meminta lulus setelah setahun bersekolah. untungnya dibolehkan, jadi saya langsung masuk sekolah dasar di umur lima tahun. sekolah dasar saya adalah sekolah kecil di sebuah kecamatan, tempat yang sama dengan semua kakak saya bersekolah. rasanya orangtua saya tidak punya kreatifitas lebih untuk menyekolahkan anaknya di tempat yang berbeda. … Continue reading Day 26: Sekolahan