setiap orang punya fungsi tersendiri dalam semesta. ada yang menjadi pusatnya, ada pula yang hanya mengitarinya. ribuan galaksi di sana, aku yakin semua punya kasus yang sama.
tugasku adalah penghibur, aku menyuguhkan tawa dalam balutan kain yang koyak, berharap kau akan terlupa dalam duka walau tak selamanya.
aku membawakan gembira, walau ku tahu kecewa itu akan tetap di sana, bergeming di antara setiap canda.
aku hanya berusaha membuatmu bahagia, dengan sikapku yang begini adanya, jujur dan tanpa sandiwara.
begini, kau bilang lelaki baik untuk wanita baik, vice versa. setiap orang punya sesuatu yang ia percaya, entah itu ada atau tiada. prinsipmu kuat, aku hargai itu semua. terima kasih pula sudah menghargai prinsipku, yang sama kuat tentang pola pikir dan idealismeku.
aku tidak perlu mengeluarkan pembelaan yang terlalu bertele-tele, belum tentu kau perduli tentang itu. lagipula apa untungnya aku membela diri, apakah itu akan mengubah pendirianmu? tentu tidak. bukan begitu?
mengutip bait-bait dari lagu favoritku sepanjang masa:
“Satu langkah ke depan dan tetap lurus, panggil aku keras kepala dan bodoh.
Lelah hanyalah fisik dan mental semata, tetap lurus karena ada harapan.
Kau halangi aku dalam berjalan, jatuhkanku bila memang kau mampu.
Selalu saja ada yang membayang, siapa kamu atur jalan hidupku.
Tentukan mana yang terbaik buat aku, tentukan mana yang terburuk dan hindari.
Tetap laju terbuka dan terpola, aku bergerak dengan pikiranku.
Racun aku dengan petuah kosongmu, racun aku dengan cara hidupmu.
Dewasa aku tak akan berubah, ini aku ku atur jalan hidupku.
Aku akan tetap bertahan..
Aku tak akan pernah berubah..
Aku tak akan mau dewasa..
Bila dewasa sepertimu aku tak mau..
Aku tak akan pernah beranjak..
Aku akan tetap berdiri..
Aku akan tetap bertahan.. Walau halangan selalu tetap membayangi..”
(Puppen – Atur Aku)